Tips Merekrut Reseller untuk Bantu Penjualan Bisnis UKM

5 Tips Merekrut Reseller untuk Bantu Penjualan Bisnis UKM

Reseller menjadi elemen vital dalam struktur bisnis online, baik bagi pemilik bisnis maupun para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Keberadaan reseller memiliki potensi besar untuk menggandakan profit secara signifikan.

Meskipun sebagian pengusaha mungkin sudah berhasil menjual sekitar 100 produk dalam sehari, keterlibatan reseller dapat membuka peluang peningkatan penjualan hingga dua sampai tiga kali lipat.

Untuk meraih peningkatan ini, penting bagi Anda untuk memahami strategi membangun tim reseller yang solid dan loyal.

Dalam artikel ini, Redirek akan membagikan serangkaian tips efektif dalam merekrut reseller untuk meningkatkan penjualan pada bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM).

Apa itu Ressler?

Seorang reseller adalah individu atau entitas bisnis yang membeli produk atau layanan dari produsen, distributor, atau pemasok dalam jumlah besar, lalu menjual kembali kepada konsumen akhir dengan menambahkan markup harga.

Mereka berperan sebagai perantara antara produsen atau distributor dengan konsumen akhir, memfasilitasi transaksi dan membantu produk atau layanan mencapai pasar yang lebih luas.

Reseller biasanya membeli barang dalam volume besar atau menandatangani kontrak dengan produsen atau distributor untuk mendapatkan harga yang lebih murah, kemudian mereka menjual kembali barang-barang tersebut dengan harga yang sedikit lebih tinggi untuk menghasilkan keuntungan.

Bisnis reseller dapat beroperasi secara online atau offline, tergantung pada jenis produk atau layanan yang mereka tawarkan.

5 Tips Merekrut Reseller untuk Bantu Penjualan

1. Menemukan dan Mengenali Calon Reseller

Reseller, merupakan individu yang membantu mengamplifikasi pemasaran produk Anda ke audiens yang lebih luas. Tahapan awal yang esensial adalah menciptakan suatu sistem reseller yang terstruktur. Penting untuk menetapkan konsep yang sesuai dengan karakteristik produk atau layanan yang Anda tawarkan.

Setelah sistem terbentuk, langkah berikutnya adalah melakukan pencarian calon reseller melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan kanal lainnya. Saat berinteraksi, gunakan pendekatan yang menarik dan tawarkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Penting untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai calon reseller yang berminat untuk bergabung dalam tim Anda. Ini termasuk detail identitas, pengalaman sebelumnya, tingkat pemahaman teknologi, dan faktor-faktor relevan lainnya.

Data ini akan sangat membantu dalam menyusun strategi penjualan yang sesuai dengan preferensi mereka. Pastikan juga untuk menyusun perjanjian kerjasama tertulis guna mencegah potensi permasalahan di masa mendatang.

2. Ciptakan Platform Komunikasi untuk Mencapai Tujuan Bersama

Media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter memiliki jumlah pengguna yang sangat besar. Platform-platform ini bisa digunakan sebagai sarana untuk merekrut reseller yang mampu membantu memasarkan produk atau layanan bisnis Anda.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda terapkan dalam merekrut tim reseller:

a. Fokuslah pada perolehan minimal 5.000 kontak pengguna media sosial maupun WhatsApp. Anda bisa membuat pengumuman singkat tentang kebutuhan akan reseller melalui berbagai akun media sosial yang Anda kelola.

b. Setelah berhasil membangun jaringan luas di media sosial, konsistenlah dalam membuat konten edukatif mengenai bisnis secara rutin. Perhatikan respons yang diterima dari orang-orang dalam lingkaran pertemanan Anda di media sosial.

c. Jika ada minat yang mulai muncul dan mendapat respons positif, rancanglah pengumuman mengenai kelas pembagian informasi bisnis yang akan diselenggarakan. Kelas ini bisa diadakan dalam grup tertutup di Facebook atau grup khusus di WhatsApp. Pastikan menyediakan formulir pendaftaran bagi individu yang berminat bergabung.

d. Lakukan seleksi dari formulir pendaftaran dan mulailah proses perekrutan. Setiap grup di WhatsApp dapat menampung hingga 250 peserta.

e. Pada jadwal yang telah ditentukan, mulailah kelas pembagian informasi bisnis ini dengan durasi misalnya dua hingga tiga minggu. Setiap minggu, bagikan materi terkait strategi penjualan, pendapatan, dan prinsip membangun bisnis. Jangan lupa tawarkan kesempatan menjadi reseller Anda beserta keuntungan yang dapat mereka peroleh.

f. Untuk peserta kelas yang menjadi reseller Anda, buatlah grup khusus. Di grup ini, Anda dapat mempererat komunikasi bisnis dengan para reseller yang telah berkomitmen menjadi mitra bisnis Anda.

3. Keuntungan, Manfaat dan Bonus

Dalam dunia bisnis, keuntungan dari penjualan tidak hanya menjadi milik Anda sebagai pemilik bisnis. Reseller, sebagai bagian dari tim penjualan Anda, juga mengharapkan keuntungan yang sama.

Mereka ingin meraih pendapatan dengan bergabung dalam menjual produk Anda. Oleh karena itu, penting untuk menyampaikan kepada mereka manfaat dan keuntungan apa saja yang dapat mereka dapatkan melalui penjualan produk Anda.

Anda dapat memberikan manfaat dalam bentuk selisih harga jual, potongan harga khusus saat mereka melakukan pembelian dalam jumlah yang telah ditentukan.

Sebagai contoh, setiap 12 lusin penjualan, mereka akan menerima diskon tambahan. Untuk reseller yang berhasil mencapai target penjualan tertinggi, Anda juga dapat memberikan hadiah tambahan.

Hadiah atau bonus ini dapat berupa uang tunai, hadiah-hadiah menarik, tiket liburan, produk gratis, dan lain sebagainya.

4. Mengelola Tim Reseller untuk Kolaborasi Jangka Panjang

Salah satu pendekatan yang efektif dalam mengelola tim reseller untuk kerjasama jangka panjang adalah dengan memberikan bimbingan penjualan secara konsisten.

Berikan materi-materi yang dapat membantu meningkatkan penjualan. Banyak kasus menunjukkan peningkatan yang signifikan pada penjualan reseller setelah mendapatkan bimbingan secara rutin.

Pendampingan bisnis tidak harus dilakukan setiap hari. Cukup dengan frekuensi dua minggu sekali atau satu bulan sekali, memberikan penyegaran dan dorongan yang diperlukan untuk menjaga semangat dalam meningkatkan penjualan.

Anda dapat berbagi materi bisnis, sumber motivasi, atau memberikan hadiah buku secara bergantian kepada tim reseller yang membutuhkan bantuan dan semangat tambahan.

Selain itu, penting untuk menjadi mitra yang mendukung. Anda bukan hanya sebagai atasan atau pemimpin mereka, melainkan rekan kerja yang berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama, yakni peningkatan penjualan.

Dengan pendekatan ini, reseller akan merasa lebih loyal karena merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk terus memperluas pengetahuan yang bermanfaat.

5. Konsultasi dan Diskusi untuk Pengembangan Tim Reseller

Terkadang, memberikan materi bisnis saja tidak selalu memenuhi kebutuhan tim reseller. Mereka seringkali membutuhkan sesi konsultasi atau diskusi untuk membahas masalah yang mereka hadapi terkait penjualan.

Oleh karena itu, penting untuk menetapkan jadwal sesi diskusi berkala di dalam grup. Hal ini memungkinkan seluruh tim untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan menemukan solusi bersama dalam sesi tersebut.

Namun demikian, diakui bahwa beberapa individu mungkin merasa enggan untuk berbagi masalah yang mereka hadapi di lingkungan terbuka seperti dalam grup WhatsApp.

Jadi, penting bagi Anda untuk meluangkan waktu dan memberikan kesempatan kepada anggota tim reseller untuk berkonsultasi secara pribadi, memungkinkan mereka mencapai target penjualan dan memperoleh keuntungan sesuai harapan.

Konsultasi dan diskusi secara teratur sangat bermanfaat karena memungkinkan para reseller untuk menyampaikan gagasan, ide kreatif, dan usulan yang nantinya dapat Anda pertimbangkan sebagai strategi penjualan yang dapat diadopsi oleh seluruh tim.

Terlibat dalam diskusi merupakan cara lain untuk menghargai para reseller, karena hal ini memungkinkan mereka untuk tumbuh dan belajar dalam mengambil keputusan, bukan hanya menunggu informasi semata.

Ringkasan

Semoga kelima cara yang telah dibagikan untuk membangun tim reseller yang loyal dan meningkatkan penjualan bisnis Anda ini bermanfaat, serta memberikan ide-ide segar yang dapat diimplementasikan dalam strategi pengembangan bisnis berikutnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *