Bagaimana Cara Kerja EEAT dalam Algoritma Google

Bagaimana Cara Kerja E-E-A-T dalam Algoritma Google?

E.E.A.T. Google merupakan salah satu elemen yang digunakan oleh Google untuk mengevaluasi tingkat kepercayaan sebuah situs web. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana E.E.A.T. Google bekerja.

Mengenal Konsep Google E.E.A.T.

Pernahkah Anda berinteraksi dengan seseorang yang selalu berbicara tentang dirinya sendiri, mengklaim sebagai seorang pemasar handal atau pembicara ternama?

Meskipun dia kerap mempromosikan dirinya, Anda mungkin tetap tidak mengenalnya dengan baik. Anda mungkin pernah bertanya kepada orang lain mengenai sosok tersebut, hanya untuk mendapati bahwa, sama seperti Anda, tak ada yang benar-benar mengenalnya baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Dengan kata lain, dia dikenal karena upaya self-promosinya, dan tanpa itu, tidak banyak yang tahu tentangnya. Ini bisa terjadi karena ketidakmampuan dia untuk memanfaatkan media sosial secara efektif guna membangun personal branding.

Padahal, dengan memanfaatkan media sosial secara tepat, dia tidak perlu terus-menerus membicarakan dirinya sendiri. Sebaliknya, orang-orang akan secara sukarela mencari informasi tentangnya, membaca ulasan orang lain, dan mencari tahu lebih banyak mengenai dirinya.

Semua itu dapat dicapai dengan menerapkan konsep E-E-A-T dalam konten media sosialnya. Pengguna internet menyukai jenis konten yang menonjolkan Pengalaman, Keahlian, Otoritas, dan Kepercayaan, dan hal ini juga diapresiasi oleh mesin pencari seperti Google.

Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja konsep E-E-A-T ini? Sama seperti mempelajari teknik SEO dalam pembuatan konten untuk pertama kalinya, memahami E-E-A-T membutuhkan waktu untuk dipelajari secara mendalam. Namun, ketika sudah terbiasa, penggunaannya akan semakin lancar dalam menjalankan strategi pemasaran dengan memanfaatkan konten berbasis E-E-A-T.

Google juga terus melakukan penyesuaian dan perubahan menuju arah yang lebih baik, dengan tujuan menyajikan konten-konten berkualitas yang dibutuhkan. Jadi, mari terus membaca untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara kerja Google E.E.A.T dan bagaimana menerapkannya.

Cara Kerja Google E.E.A.T. dan Penerapannya

1. Experience atau Pengalaman

Pengertian dari unsur “Experience” atau “Pengalaman” adalah keterlibatan praktis dan pengetahuan yang dimiliki oleh individu atau entitas terhadap suatu topik atau industri tertentu.

Dalam kerangka E-E-A-T, aspek pengalaman ini menjadi kriteria utama dalam mengevaluasi sejauh mana keahlian, kewibawaan, dan kepercayaan terhadap suatu informasi atau konten.

Dengan demikian, ketika kita menghasilkan konten, Google akan menilai apakah konten tersebut mencerminkan tingkat pengalaman khusus, seperti penggunaan produk secara langsung, kunjungan ke lokasi tertentu, atau berbagi pengalaman pribadi.

Aspek ini menjadi faktor penting dalam membentuk persepsi mesin pencari terhadap kualitas dan relevansi konten yang disajikan.

2. Expertise atau Keahlian

Hal berikutnya yang paling penting dalam peran seorang pemasar atau influencer adalah menunjukkan tingkat keahlian. Oleh karena itu, penting untuk membuat konten yang mencerminkan pengalaman dan pengetahuan Anda, khususnya yang terkait dengan bidang yang sedang Anda tekuni.

Selanjutnya, fokuslah untuk menjadi pencipta konten terbaik dengan menghasilkan materi yang unik dan berbeda. Perlu diingat bahwa dalam dunia ini, Anda tidaklah sendirian; para pembuat konten lain juga berusaha melakukan hal serupa.

Dalam konteks ini, perlu diingat bahwa ketika Anda sebagai suatu merek mencari kolaborasi, Anda tentu tidak akan mencari seseorang yang ahli dalam bidang biologi untuk menjelaskan topik matematika, bukan? Dengan kata lain, brand pasti akan mencari pemasar atau pengaruh yang memiliki keterkaitan langsung dengan industri yang akan dipromosikan.

Ada satu tip penting yang tidak boleh diabaikan: memiliki jumlah pengikut yang fantastis belum tentu mengindikasikan bahwa seseorang adalah seorang ahli. Banyak merek terjebak dalam anggapan ini, mengakibatkan kegagalan total dalam kampanye pemasaran mereka.

Tidaklah bermanfaat memilih pengaruh dengan jutaan pengikut jika mereka tidak dapat menunjukkan tingkat keahlian yang sesuai dengan merek Anda melalui konten yang mereka hasilkan.

Untuk memastikan kesuksesan kampanye media sosial dan pemasaran digital Anda, penting untuk mencari dan berkolaborasi dengan pemasar atau pengaruh yang benar-benar menguasai tugas yang harus dilakukan dengan produk Anda.

Dengan tingkat keahlian yang dimiliki, mereka dapat membantu Anda menjangkau audiens yang juga memiliki ketertarikan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh bisnis Anda.

3. Authority atau Wewenang

Tunjukkan keberwibawaan Anda. Jangan sekadar mengandalkan jumlah pengikut yang banyak untuk bertindak semena-mena. Begitu juga, jangan menggunakan jabatan tinggi atau kekayaan sebagai alasan untuk bertindak sewenang-wenang. Pada kenyataannya, influencer kelas mikro dan nano seringkali memiliki otoritas yang lebih tinggi dalam niche spesifik yang mereka tekuni, dibandingkan dengan selebriti dunia maya yang memiliki jutaan pengikut.

Mereka yang termasuk dalam kategori influencer mikro umumnya membangun audiens yang aktif karena ketertarikan pada keterampilan dan kontennya yang menarik, bukan sekadar karena dia memiliki status selebriti di dunia maya.

Sebagai contoh, jika brand Anda fokus pada penjualan fashion daur ulang, bijaksana untuk tidak menggunakan jasa influencer di bidang kuliner. Sebaliknya, penting untuk mencari influencer di bidang fashion yang sesuai dan memiliki kredibilitas yang cocok dengan produk yang ingin Anda promosikan.

4. Trustworthiness atau Dapat Dipercaya

Kepercayaan masyarakat terhadap influencer semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Ini disebabkan oleh banyaknya merek yang sembarangan memilih influencer untuk mempromosikan produk tanpa mempertimbangkan keterhubungan yang tepat dengan audiens.

Tambahan lagi, terkadang tergoda oleh jumlah pengikut yang besar, hanya untuk menemukan bahwa sebagian besar hanyalah follower palsu atau bot.

Dampaknya, citra merek di mata audiens, termasuk influencer, mengalami penurunan. Masyarakat kini menginginkan keaslian dan ketulusan, terutama dalam konten yang mereka temui di akun media sosial influencer yang mereka ikuti.

Karena itu, diperlukan usaha lebih keras untuk menjadi influencer dan merek yang mampu menciptakan konten promosi yang autentik. Mengutamakan keaslian dalam kolaborasi dapat membantu membangun kembali kepercayaan.

Google memberikan nilai tinggi pada konten yang menerapkan konsep E-E-A-T karena pengguna Google juga cenderung menyukai konten yang mencerminkan Keahlian, Otoritas, dan Kepercayaan. Oleh karena itu, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para influencer dan pemasar untuk mengambil pelajaran dari pendekatan E-E-A-T yang diaplikasikan oleh Google.

Selanjutnya, dalam mencari mitra kerja, penting untuk melihat lebih dari sekadar jumlah pengikut di media sosial. Pertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memenuhi konsep E-E-A-T tersebut.

Ringkasan

Jika Anda benar-benar bercita-cita menjadi seorang influencer yang memiliki dampak jangka panjang dan bukan hanya bersifat musiman, mulailah memberikan perhatian khusus pada Google dan memahami konsep E-E-A-T sebagai standar Anda. Jangan lupakan untuk mempelajari juga cara kerja iklan di Google Ads, karena ini bisa menjadi kunci untuk mencapai audiens yang lebih luas.

Bagi pemilik brand, disarankan untuk menghubungi dan bekerja sama dengan agensi digital di Jakarta agar dapat memilih influencer yang sesuai dengan merek Anda. Semoga sukses!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *