Halaman Web Tidak Terindeks di Google? Ini Penyebabnya

Halaman Web Tidak Terindeks di Google? Ini Penyebabnya

Mengapa halaman web tidak terindeks di Google? Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan sebuah situs tidak terindeks oleh Google, seperti dalam proses migrasi yang baru dilakukan namun tidak berjalan dengan sempurna.

Kesulitan dalam indeksasi Google juga dapat disebabkan oleh konfigurasi alamat situs yang kurang tepat, kecepatan loading situs yang terlalu lambat, kualitas konten yang rendah, kurangnya mobile-friendly pada situs web, dan berbagai alasan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.

7 Penyebab Halaman Web Tidak Terindeks Google

1. Masalah Konten Duplikat dan Keyword Stuffing

Algoritma Google telah dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkannya untuk membedakan antara konten otentik yang dibuat sendiri dan konten hasil duplikasi dari situs web lain.

Jika situs Anda memiliki konten yang terdeteksi sebagai hasil plagiat, tentu saja akan sulit untuk diindeks. Meskipun pada kenyataannya, membuat konten di era sekarang jauh lebih mudah. Salah satu teknik yang bisa Anda terapkan adalah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).

Selain masalah konten duplikat, penggunaan kata kunci secara berlebihan hingga terdeteksi sebagai keyword stuffing juga dapat membuat konten sulit diindeks oleh Google.

Keyword stuffing adalah salah satu teknik SEO yang melanggar aturan Google, dan sebaiknya dihindari. Sebaiknya, gunakan berbagai variasi kata kunci dan LSI (Latent Semantic Indexing). LSI dapat diartikan sebagai kata kunci turunan.

2. Praktik Spamming Link

Spamming link merupakan salah satu teknik SEO yang sering digunakan oleh penyedia layanan SEO berbiaya murah.

Mereka menciptakan backlink dengan melanggar aturan Google, seperti menempatkan tautan di situs web yang tidak relevan atau membanjiri situs web dengan tautan berkualitas rendah. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses peningkatan peringkat di mesin pencari.

Google menilai spamming link sebagai tindakan manipulatif yang dapat merugikan pengguna. Sebaliknya, Google lebih menekankan pada kualitas daripada kuantitas backlink.

Sebagai alternatif untuk melakukan spamming link, lebih baik fokus pada pembuatan konten yang berkualitas, relevan, dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pengguna internet. Selanjutnya, bangun backlink secara alami dan organik.

3. Kesalahan Konfigurasi Alamat Situs

Kesalahan dalam mengkonfigurasi alamat situs dapat menjadi penyebab situs web sulit terindeks oleh Google. Alamat situs web dapat dibandingkan dengan alamat rumah yang perlu dikenali oleh Google untuk dicatat dalam database.

Apabila terjadi kesalahan konfigurasi, seperti penggunaan URL yang tidak tepat untuk konten atau pengalihan situs web masih mengarah ke alamat IP, maka Google akan menghadapi kesulitan dalam menemukannya. Bagaimana cara mengatasi masalah ini?

  • Langkah pertama, periksa apakah alamat situs web dimulai dengan “https://contohsitus.com“, yang mungkin menunjukkan bahwa ada orang yang telah memasukkan alamat IP alih-alih nama domain dan diarahkan ke situs web Anda.
  • Pastikan situs web Anda telah dilengkapi dengan sitemap XML dan file robots.txt yang dikonfigurasi dengan benar untuk membantu Google memahami struktur situs Anda.
  • Manfaatkan Google Search Console untuk memeriksa apakah situs web Anda sudah diindeks oleh Google atau belum. Jika situs web Anda belum terdaftar, pertimbangkan untuk mengajukan permintaan pengindeksan melalui Google Search Console.

4. Kendala Loading Situs yang Lambat

Selain berdampak pada pengalaman pengguna, kecepatan loading situs yang lambat juga memiliki konsekuensi pada proses crawling yang dilakukan oleh Googlebot. Pada akhirnya, performa lambat situs web dapat mempengaruhi proses indeksing oleh Google.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan loading situs menjadi lambat meliputi:

  • Ukuran file pada situs terlalu besar, menyebabkan waktu loading halaman menjadi lebih lama.
  • Pilihan hosting yang kurang optimal.
  • Penggunaan terlalu banyak plugin atau skrip.
  • Ukuran gambar di situs web yang besar dengan format yang tidak mendukung webp.
  • Masalah pada kode HTML, CSS, atau JavaScript.

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah kecepatan loading situs web yang lambat? Berikut beberapa langkah yang dapat dicoba:

  • Mengoptimalkan ukuran dan format gambar.
  • Memperbarui versi CMS dan plugin yang digunakan.
  • Menggunakan layanan hosting yang baik dan terpercaya.
  • Menghapus plugin atau skrip yang tidak digunakan.
  • Menerapkan teknik caching untuk mengurangi waktu loading situs web.
  • Menggunakan Content Delivery Network (CDN) untuk meningkatkan kecepatan akses situs web.

5. Situs Web Tidak Mobile-Friendly

Situs yang tidak memberikan responsivitas bagi pengguna seluler dan tablet cenderung sulit terindeks oleh Google, terutama sejak diperkenalkannya mobile-first index pada tahun 2019.

Aturan terbaru mobile-first index menekankan prioritas Google pada indeksasi situs web yang menawarkan tampilan seluler yang responsif.

Untuk mengevaluasi responsivitas situs web, Anda dapat menggunakan alat uji keberlanjutan seluler yang telah disediakan oleh Google.

Jika ternyata situs Anda tidak responsif, solusinya adalah mengadopsi desain yang responsif, termasuk penggunaan fluid grids dan CSS media query. Dengan langkah ini, Anda dapat meningkatkan kemudahan pengguna saat menjelajahi situs Anda, terutama pada aspek navigasi.

6. Akses Googlebot Diblokir

Salah satu permasalahan umum yang mungkin mengakibatkan situs web tidak terindeks oleh Google adalah pemblokiran akses Googlebot. Apabila file robots.txt diatur sebagai noindex, tentu saja Googlebot tidak dapat melakukan crawling, yang pada akhirnya menyebabkan situs web tidak terindeks.

Anda dapat memanfaatkan Google Search Console untuk memverifikasi kemampuan situs web untuk di-crawl oleh Google. Jika ditemukan masalah akses Googlebot yang terblokir, segera lakukan perbaikan pada file robots.txt.

7. Tidak Memanfaatkan Sitemap

Untuk memastikan indeksasi oleh Google, penggunaan sitemap atau peta situs merupakan langkah yang sangat penting. Sitemap adalah daftar komprehensif dari semua halaman yang ada di situs Anda.

Keberadaan sitemap sangat membantu Googlebot dalam memahami struktur dan konten situs, memudahkan penemuan halaman-halaman tersebut, dan memungkinkan pengindeksan setiap halaman secara menyeluruh.

Contoh penerapan sitemap dapat ditemui pada situs web e-commerce. Dengan memiliki banyak halaman produk seperti kategori produk, halaman detail produk, dan halaman pembayaran, kehadiran sitemap sangat penting. Tanpa sitemap, Googlebot mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan atau bahkan melewatkan beberapa halaman.

Perlu dicatat bahwa sitemap HTML tidak lagi berfungsi di Google Search Console; saat ini, format yang berlaku adalah sitemap XML. Anda dapat memanfaatkan alat seperti XML Sitemap Generator untuk membuat sitemap XML.

Setelah sitemap XML dibuat, segera kirimkan ke Google Search Console agar Googlebot dapat dengan efisien menemukan dan merayapi seluruh halaman situs Anda.

Ringkasan

Anda telah memahami 7 alasan mengapa halaman mungkin tidak terindeks oleh Google. Jika salah satu dari 7 poin di atas terjadi pada situs web Anda, segera lakukan perbaikan.

Selanjutnya, penting untuk memahami cara kerja SERP agar Anda dapat meningkatkan kinerja situs web Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi tautan ini: Cara Kerja SERP dan Faktor yang Mempengaruhinya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *