Istilah Penting dalam SEO

Istilah Penting dalam SEO yang Harus Anda Pahami

Optimisasi Mesin Pencari (SEO) dalam pemasaran digital adalah upaya untuk meningkatkan lalu lintas situs web dan memastikan bahwa situs Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian Google.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda harus mengimplementasikan berbagai teknik SEO. Sebelum melangkah lebih jauh dalam menerapkan SEO, ayo kenali terlebih dahulu istilah-istilah SEO yang penting untuk pemahaman Anda.

21 Istilah Penting SEO yang Wajib Anda Tahu

1. Anchor Text (Teks Jangkar)

Teks jangkar (anchor text) merupakan teks atau kata-kata yang digunakan sebagai tempat untuk menyematkan link atau tautan internal, dengan tujuan mengarahkan pengunjung ke halaman web lain atau bagian khusus dari halaman yang sama.

Anchor Text umumnya dibedakan melalui warna atau gaya teks yang berbeda, seperti cetak tebal atau miring. Fungsinya utamanya adalah sebagai alat navigasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Selain itu, anchor text juga berperan dalam membantu mesin pencari, seperti Google, untuk memahami konten yang terkait dengan tautan yang disediakan.

2. Keyword (Kata Kunci)

Keyword (kata kunci) adalah kata atau frasa yang digunakan sebagai fokus utama dalam suatu tulisan, sekaligus berfungsi sebagai petunjuk kepada mesin pencari saat proses crawling dilakukan oleh robotnya.

3. Optimisasi SEO On-Page

Optimisasi SEO On-Page merujuk pada serangkaian teknik pengoptimalan mesin pencari yang dilakukan langsung pada halaman web itu sendiri, dengan maksud untuk meningkatkan peringkatnya dalam hasil pencarian organik.

Tujuannya adalah menjadikan halaman web lebih relevan bagi mesin pencari dan pengguna, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas lalu lintas organik menuju situs web.

Penerapannya mencakup penggunaan kata kunci, struktur URL, tag header, struktur paragraf, internal linking, dan optimasi gambar.

4. Optimisasi SEO Off-Page

Optimisasi SEO Off-Page adalah strategi pengoptimalan mesin pencari yang dilakukan di luar halaman web untuk meningkatkan peringkatnya dalam hasil pencarian organik.

Pelaksanaan SEO Off-Page melibatkan berbagai metode, termasuk pembuatan backlink berkualitas, promosi konten melalui media sosial, dan partisipasi dalam komunitas online yang terkait dengan topik situs web.

Tujuan utama dari penerapan SEO Off-Page adalah meningkatkan otoritas dan popularitas situs web dalam pandangan mesin pencari dan pengguna.

5. Backlink (Tautan Balik)

Backlink (tautan balik) merujuk pada hyperlink dari situs web lain yang menuju ke halaman situs web Anda. Membangun tautan balik berkualitas merupakan salah satu aspek kunci dari teknik SEO Off-Page.

Ini disebabkan oleh peran penting tautan balik sebagai indikator bagi mesin pencari bahwa situs Anda sering diakses atau dijadikan referensi.

Semakin banyak tautan balik berkualitas yang mengarah ke situs web Anda, semakin tinggi otoritas situs web Anda di mata mesin pencari. Akibatnya, peringkat situs web Anda dalam hasil pencarian organik juga akan semakin baik.

6. Latent Semantic Indexing atau LSI (Indeks Semantik)

Latent Semantic Indexing (LSI) adalah metode analisis semantik yang dimanfaatkan oleh mesin pencari untuk mengidentifikasi relasi antara kata kunci yang terdapat dalam konten situs web dan permintaan pencarian pengguna.

Proses kerja LSI melibatkan analisis hubungan antar kata kunci yang terdapat dalam konten situs web dan pembentukan profil semantik untuk konten tersebut.

Sebagai contoh penerapan LSI, bayangkan Anda sedang membuat konten tentang ‘kucing’. Dalam menggunakan LSI, Anda dapat menambahkan kata-kata terkait seperti ‘kucing peliharaan’, ‘makanan kucing’, ‘perawatan kucing’, dan sebagainya.

Dengan demikian, mesin pencari akan memahami konten Anda lebih baik dan mengaitkannya dengan topik kucing secara menyeluruh.

7. Call to Action atau CTA (Panggilan Aksi)

Call to Action (CTA) merupakan petunjuk atau ajakan yang diberikan kepada pengunjung situs web atau pembaca konten untuk melakukan tindakan spesifik, seperti pembelian produk, pengisian formulir, pendaftaran, atau menghubungi perusahaan.

Contoh CTA yang sering digunakan meliputi “Pesan Sekarang,” “Beli Sekarang,” “Daftar Sekarang,” “Unduh Ebook Gratis,” atau “Hubungi Kami.”

CTA juga dapat diperkaya dengan penawaran khusus atau diskon untuk meningkatkan daya tarik dan konversi.

8. Tautan Do Follow

Do follow link merujuk pada hyperlink yang memberikan nilai SEO (Search Engine Optimization) dan memungkinkan mesin pencari untuk mengikuti tautan tersebut dari satu situs ke situs lainnya.

Dengan tautan do follow, mesin pencari menerima sinyal untuk mengikuti dan mengindeks situs web yang dihubungkan, sambil memberikan otoritas dan kepercayaan kepada situs web yang menerima tautan tersebut.

9. Tautan No Follow

No follow link adalah hyperlink yang memungkinkan pengunjung mengkliknya, namun tidak memberikan sinyal SEO kepada mesin pencari untuk mengikuti tautan tersebut. Biasanya, tautan no follow diterapkan pada tautan iklan, tautan media sosial, atau komentar blog, dan tidak memiliki dampak kontribusi pada aspek SEO.

10. Deskripsi Meta

Deskripsi meta merupakan tag HTML yang difungsikan untuk menyediakan ringkasan tentang isi halaman atau konten situs web.

Informasi deskripsi ini umumnya ditampilkan di bawah judul halaman dalam hasil pencarian mesin pencari, memberikan gambaran singkat mengenai konten yang terdapat pada halaman tersebut.

11. Cloaking

Cloaking adalah praktik menampilkan konten yang berbeda kepada mesin pencari dan pengunjung situs web. Ini merupakan taktik SEO yang tidak etis dan dapat melanggar pedoman yang telah ditetapkan oleh Google.

12. Pemenuhan Kata Kunci (Keyword Stuffing)

Keyword Stuffing adalah praktek menyisipkan kata kunci atau frasa berulang kali dalam halaman situs web atau konten, tanpa memperhatikan konteks dan kualitas informasi yang disajikan.

Tujuan umum dari pemenuhan kata kunci adalah untuk meningkatkan peringkat situs web di mesin pencari, meskipun tindakan ini sering kali mengakibatkan penurunan kualitas konten yang disajikan.

13. Teks ALT

Teks ALT adalah deskripsi alternatif yang diberikan untuk gambar di suatu halaman web. Tujuannya adalah membantu mesin pencari dalam memahami konten gambar pada halaman tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peringkat situs dalam hasil pencarian gambar.

14. Meta Title (Judul Meta)

Meta Title, atau sering disebut sebagai judul meta, adalah tag HTML yang berfungsi memberikan judul atau nama pada suatu halaman web.

Judul meta ini terlihat di bagian atas jendela browser dan juga tampil di hasil pencarian mesin pencari sebagai judul utama halaman web.

Penting untuk memastikan judul meta bersifat jelas, relevan, dan menarik perhatian, karena hal ini dapat memengaruhi keputusan audiens dalam memutuskan apakah akan mengunjungi halaman web tersebut atau tidak.

15. Tag Meta

Tag meta adalah elemen HTML yang berfungsi menyediakan informasi mengenai halaman web kepada mesin pencari dan browser. Konten dalam tag meta dapat mencakup deskripsi halaman, kata kunci, nama pembuat halaman web, dan aspek lainnya.

16. Featured Snippet (Cuplikan Unggulan)

Cuplikan unggulan, atau yang dikenal sebagai featured snippet, adalah fitur dalam hasil pencarian mesin pencari yang menampilkan jawaban langsung dan terkait dengan pertanyaan atau pencarian pengguna di bagian paling atas halaman.

Cuplikan unggulan muncul dalam sebuah kotak khusus yang menyoroti jawaban, seringkali disertai dengan gambar, tabel, grafik, dan elemen visual lainnya.

Ketika konten Anda muncul sebagai featured snippet, peluang mendapatkan klik dan kunjungan ke situs Anda akan meningkat.

17. Schema Markup

Schema markup adalah bentuk markup atau kode yang ditempatkan pada halaman web guna memberikan informasi lebih rinci tentang kontennya kepada mesin pencari.

Dengan menggunakan struktur data terstruktur, Anda dapat membuat schema markup untuk membantu mesin pencari memahami konten halaman dan menyajikan informasi yang lebih kaya dan relevan kepada pengguna dalam hasil pencarian.

18. SERP (Search Engine Results Page)

SERP merupakan singkatan dari Search Engine Results Page atau halaman hasil mesin pencari. Ini adalah halaman web yang ditampilkan oleh mesin pencari, seperti Google atau Bing, setelah pengguna memasukkan kata kunci atau frasa pencarian.

19. Query (Pertanyaan)

Query adalah istilah yang umumnya digunakan dalam konteks mesin pencari, merujuk pada kata kunci atau frasa yang diinput oleh pengguna untuk mencari informasi di internet.

Ketika pengguna memasukkan pertanyaan, mesin pencari akan melakukan pencarian dan menampilkan halaman web yang paling relevan dan bermanfaat untuk pertanyaan tersebut dalam halaman hasil pencarian.

20. Canonical

Canonical adalah tag HTML yang berfungsi memberitahu mesin pencari bahwa satu halaman web adalah salinan dari halaman web lain, dan bukan halaman yang asli atau utama.

Pengaturan canonical diperlukan untuk mencegah mesin pencari, seperti Google, menemukan duplikasi konten di hasil pencarian.

21. Sitemap (Peta Situs)

Sitemap adalah berkas XML atau HTML yang mencakup daftar lengkap semua halaman di situs web beserta struktur hierarkisnya. Tujuan dari peta situs adalah membantu mesin pencari dalam memahami struktur situs web dan melakukan pengindeksan halaman-halaman tersebut dengan lebih efisien.

Ringkasan

Di samping 21 istilah SEO yang telah disebutkan, masih ada banyak istilah lain yang sebaiknya Anda eksplor. Sebagai agensi digital di Indonesia, Redirek akan terus berkomitmen untuk menyajikan informasi dan edukasi terkait penerapan teknik SEO dan pemasaran digital melalui situs ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *